PUBLIKMEDIA. ID ; Lubuk Batu, Kayong Utara - Kembali kepada inti permasalahan pada Koperasi PSCM ini adalah masalah temuan beberapa Kartu KTA yang Double Name, yang dimana penjualnya adalah orang yang sama yaitu" Bpk Oesman"Mantan ketua koperasi PSCM.,
Bpk Oesman menjual sebanyak 10 KTA kepada saudara Bpk Haris, bpk Oesman juga menjual 15 KTA kepada dua orang yang berbeda yaitu 6 KTA kepada saudara Sito dan 9 KTA kepada Pak Aji dan juga Oesman masih mengantongi sebanyak 11 kartu KTA yang dia beli dari masyarakat setempat.
Kalau menurut ket dari Bpk Oesman atas nama Aleh dan Buntak itu hanya buku tabungan nya saja tidak dengan KTA nya karena hanya di gadaikan,"jelasnya Oesman"
Tapi nyata nya buku tabungan atas nama Aleh itu ada dua., bagaimana bisa ?
Namun saya mendapatkan keterangan dari anak saudara Aleh "Jumri" bahwa Ayahnya tidak pernah menjual kartu KTA maupun buku tabungan nya kepada Saudara Oesman, sedangkan buku tabungan dan KTA nya masih ada di ayah saya sampai saat ini apalagi mau dijual digadaikan saja tidak pernah., terangnya jumri"
Lalu KTA atas nama buntak itu setelah ditelusuri di dalam data cpcl itu nama seriman dengan no KTA 86 sedangkan buntak itu istri dari seriman
Selanjutnya KTA dengan no 165 itu menurut data cpcl KTA tersebut atas nama Jap dan istrinya bernama buntak.
Setelah saya konfirmasi kepada mereka bahwa mereka tidak pernah menjual KTA dan buku tabungan nya, baik kepada Oesman maupun kepada Orang lain..
Setelah mendapatkan informasi dan keterangan dari para pembeli saya dan pihak koperasi mengoreksi data-data yang saya dapat dan ternyata banyak Kartu KTA yang di gandakan sehingga Double Name
Dan lebih parah nya lagi banyak anggota polisi yang menjadi korban nya , akibat dari perbuatan yang tidak bertanggung jawab yang telah dilakukan oleh saudara Bpk Oesman"mantan ketua Koperasi PSCM"
( Unun)