PublikMedia.id;Sulsel, - Komisi V DPR RI melakukan kunjungan kerja (kunker) di Bendungan Pamukkulu, Ko'mara Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Sabtu, (29/1/2022).
Hadir dalam kunjungan tersebut beberapa anggota komisi V yakni, Muh Aras (PPP), Muhammad Fauzi (Golkar), Hamka Baco Kady (Golkar), Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz (PKB), Syahrul Aidi (PKS), Hanna Gayatri (PAN) , Iis Edhy Prabowo (Gerindra).
Salah satu yang menarik perhatian dari anggota komisi V yang dipimpin oleh Andi Iwan Darmawan Aras (AIA) adalah akses jalan dari menuju Bendungan Pamukkulu.
AIA mengatakan, Bendungan Pamakkulu ini menjadi salah satu strategi pembangunan nasional dalam upaya pemerintah untuk mendukung penyediaan udara yang layak untuk masyarakat Takalar.
"Komisi V DPR RI memberikan apresiasi terhadap Kementerian PUPR atas pembangunan ini, nantinya lebih bisa fokus pada perencanaan atau bahkan lebih cepat pada 2023," ujarnya.
Ia menyampaikan beberapa hal yang menjadi perhatian untuk mendorong percepatan pembangunan Bendungan Pammukkulu. Salah satunya terhadap penyediaan air baku dan pembangkit listik warga sekitar.
"Proses percepatan pembangunan Bendungan Pammukulu ini perlu didorong agar bisa dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk irigasi penyediaan air baku, penyediaan pendali banjir, pembangkit listrik dan pembangunan pariwisata," kata Wakil Ketua Komisi V DPR RI dari fraksi Gerindra ini.
AIA juga menyoroti terkait akses jalan Bendungan Pamukkulu agar lebih diperlebar untuk memudahkan akses jalan ke bendungan.
"Kemudian, sejauh mana kesediaan fasilitasi bendungan seperti akses jalan dan tata ruang hutan yang rimba dan listrik perlu diperhatikan. Perlu ada komunikasi intensif dengan pemerintah daerah terkait pembebasan lahan yang tersisa untuk menambah lokasi yang baru," tuturnya.
Sementara itu, Anggota Komisi V DPR RI, Hamka Baco Kady mengatakan, bendungan Pamukkulu ini telah diusulkan DPR sejak 2014 dan mulai dikerjakan 2017 hingga saat ini.
Komisi V DPR RI mendorong target penyelesaian bendungan hingga 2023-2024.
"Sejak 2014 ini sudah kami usulkan, kita dorong untuk bisa menyelesaikan semua persoalan-persoalan. Target 2024 kami menggenjot. Termasuk 2023 pengerjaan akses jalan untuk masuk ke Bendungan bisa terealisasi," terang Legislator DPR RI dari fraksi Golkar ini.
Hamka mengatakan, Tujuan dari pelaksanaan pembangunan bendungan ini adalah Kabupaten Takalar sangat tergantung pada aliran air sawah dari Bili-bili Gowa namun berdasarkan pantauanya sering terjadi banjir sehingga perlu adanya bendungan sendiri untuk masyarakat Takalar.
"Pada waktu pertama saya meninjau bendungan ini, sebenarnya sudah ada bendungan eksisting, cuman kecil. di sisi lain berdasarkan pengamatan banyak anak-anak sungai mengarah ke sini, sehingga terjadi banjir sehingga diputuskan dilakukan pembangunan bendungan khusus warga Takalar," jelasnya.
Ia mengatakan, pembangunan bendungan ini diperuntukkan 90 persen untuk kepentingan masyarakat Takalar.
"Ada 6.150 hektare sawah yang akan di aliri air sehingga masyarakat Takalar bisa sejahtera. Bisa tiga kali panen. Selama ini hanya bergantung pada bendungan bili-bili Gowa. muda-mudahan 2024 itu bisa ter realisir," terangnya.
"6.150 hektare itu semua di takalar itu bisa membackup air baku PDaM itu sebanyak 160 liter per detik cukup untuk 320 ribu orang," tambahnya.
Untuk diketahui, berdasarkan hasil kunjungan Komisi V DPR RI ini akan ditindaklanjuti dan dibahas rapat komisi V untuk segera ditindaklanjuti.
(MD)